Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Menjaga Kesehatan Kuda

Amanda Gita Arsani
Fakultas Kedokteran Hewan – Universitas Gadjah Mada

Menjaga Kesehatan Kuda
Olahraga berkuda kini eksistensinya semakin meningkat. Penggemarnya tidak hanya
dari kalangan komunitas saja tetapi juga telah merambah ke masyarakat umum. Selain sebagai
hobi, olahraga berkuda juga sering dilakukan guna mengusir kebosanan karena sifatnya yang
menantang adrenalin. Disisi lain, ternak kuda juga dapat dibilang cukup menjanjikan. Kuda
memiliki nilai jual yang tinggi. Meskipun biaya perawatan yang terbilang lumayan mahal,
namun hal ini sebanding dengan harga jual di pasaran jika kuda tersebut memiliki kesehatan
yang baik dan terjaga.


Kesehatan kuda dapat dilihat dari berbagai manajemen penunjang, seperti manajemen
penyakit, manajemen pakan, dan manajemen kandang. Dalam pengelolaan manajemen
penyakit, pada kuda setiap hari harus dilakukan grooming dan exercise. Grooming biasanya
dilakukan pada pagi dan sore hari. Grooming dilakukan dengan membersihkan debu yang
menempel, membersihkan suri, mencuci rambut, dan membersihkan telapak kaki kuda.
Kemudian, exercise pada kuda dapat berupa berbagai gerakan, seperti walk, trot, canter, dan
gallop. Walk yaitu berjalan dengan empat ketukan dimana kaki naik turun secara bergantian.
Trot yaitu berjalan secara cepat dengan dua ketukan yang dilakukan secara diagonal. Canter
yaitu berlari pelan dengan tiga ketukan yang dilakukan secara diagonal berpasangan.
Sedangkan, gallop yaitu berlari cepat dengan empat ketukan dimana kaki menyentuh tanah
secara bergantian.
Pada manajemen pakan, kuda mendapatkan jatah pakan tiga kali dalam sehari, yaitu
sekitar pukul 5 pagi, pukul 11 siang, dan pukul 5 sore. Pemberian jenis pakan dan jumlahnya
tergantung pada aktivitas dan jenis kuda. Makanan paling utama pada kuda yaitu hijauan.
Namun, pakan kuda biasanya juga ditambahkan dengan konsentrat dan suplemen agar
kebutuhan nutrisi dapat terpenuhi. Kemudian, sebisa mungkin dalam sehari kuda diumbar
paling tidak sekali untuk mencari pakan sendiri dan membentuk sikap alamiahnya, tetapi hal
ini harus tetap dalam pengawasan.
Kandang kuda harus dipastikan selalu bersih. Kandang kuda biasanya dibersihkan pada
pagi dan sore hari ketika kuda dikeluarkan untuk mendapat grooming atau melakukan exercise.
Kotoran kuda harus diambil dan bekas air kencing harus disekop. Pada kandang kering, serbuk
harus diganti apabila terlalu basah dan ditambah apabila kurang. Hal ini agar tidak menjadi
tempat berkembangbiak bakteri maupun virus. Untuk kandang basah, sanitasi di dalam
kandang harus diperhatikan supaya air di kandang tidak berlebihan.
Beternak Kambing dan Domba
Ternak kambing dan domba merupakan usaha yang dikatakan cukup menjamur di
kalangan masyarakat. Jenis kambing yang sering diternakkan adalah kambing ettawa, kambing
peranakan ettawa, dan kambing kacang. Sedangkan jenis domba yang sering diternakkan yaitu
domba merino, domba garut, domba ekor gemuk, dan domba ekor tipis. Ternak kambing
maupun domba dapat dibilang cukup mudah dan menguntungkan. Biaya perawatan yang tidak
terlalu mahal, namun apabila kambing atau domba memiliki kesehatan yang baik akan
memiliki nilai jual yang cukup tinggi.
Kesehatan pada kambing dan domba dapat ditinjau dari manajemen penyakit,
manajemen pakan, dan manajemen kandang. Pada manajemen penyakit, kambing dan domba
harus sering dimandikan. Hal ini agar kotoran yang menempel di tubuhnya dapat hilang. Jika
kambing maupun domba jarang dimandikan, kotoran yang menempel di tubuh dapat menjadi
sarang berbagai agen penyakit. Kambing dan domba sebaiknya juga diberikan vaksin agar
meningkatkan kekebalan tubuh agar tidak mudah terserang penyakit. Kemudian, pemberian
vitamin juga sangat bagus karena dapat membuat ternak tidak kekurangan nutrisi dan terlihat
lebih bertenaga.
Manajemen pakan pada kambing dan domba hampir sama dengan ternak lainnya.
Pemberian pakan pada kambing dan domba dilakukan sebanyak tiga kali sehari, yaitu pagi,
siang, dan sore. Makanan utama kambing dan domba adalah hijauan. Namun, terdapat pula
makanan lain yang dapat diberikan, yaitu silase, pakan campuran, dan pakan fermentasi. Pakan
campuran terbuat dari ponggok ketela, kulit ari jagung, dan kulit kopi dengan perbandingan
sama. Sedangkan pakan fermentasi terbuat dari rendeng kedelai, dedak, kulit ari jagung, dan
ampas tahu yang kemudian disiram dengan air yang sudah dicampur dengan mikroba sebagai
bahan untuk memfermentasi. Air untuk memfermentasi tersebut terbuat dari campuran air, gula
aren, terasi, dan roter. Perbandingan yang digunakan yaitu 10 liter air ditambah 5 tutup botol
roter, kemudian diberi 100 gram gula aren dan satu sachet terasi. Kemudian jika sudah
tercampur disimpan di dalam tong kedap udara selama lima hari.
Pada manajemen kandang, biasanya kambing dan domba menggunakan jenis kandang
litter maupun kandang panggung. Kandang litter mempunyai kelebihan yaitu ternak yang tidak
mudah terperosok dan biaya murah, namun memiliki kekurangan yaitu kebersihan kurang
terjamin. Sedangkan kandang panggung mempunyai kelebihan yaitu mudah dalam
membersihkan kotoran sehingga tidak menumpuk menjadi sarang agen penyakit, namun
memiliki kekurangan yaitu biaya yang mahal dan ternak mudah terperosok jatuh. Kandang
antara pejantan dan betina harus dipisahkan, alasannya agar tidak terjadi berkawinan yang tidak
diinginkan. Lalu, kandang kambing atau domba yang hamil juga harus dipisah agar hewan
tersebut tidak mudah stres.

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Silahkan Chat WA 085755997700