Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Manajemen Pemiliharaan Kuda dan Domba di JJ Stable Jogja

Yuslikha Khaniif Anggita Sari
Fakultas Kedokteran Hewan
Universitas Gadjah Mada

Artikel Magang Seputar Kuda dan Kambing di JJ Stable Jogja
Kuda dan kambing sudah dikembangkan menjadi hewan ternak maupun hewan
peliharaan sejak lama. Kambing dan domba banyak diternakkan untuk diambil daging, susu,
maupun wolnya.

Bahkan, beberapa jenis kambing dan domba juga diternakkan untuk menjadi
hewan hias. Sejak zaman dahulu, kuda dikenal sebagai hewan “ningrat” yang hanya dapat
dinikmati oleh kaum-kaum tertentu saja. Hingga kini, kuda merupakan salah satu hewan
ternak yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Fungsi kuda pun beragam, tetapi biasa
dikelompokkan menjadi tiga golongan, yaitu kuda tunggang, kuda pacu, dan kuda dwiguna.
Keberhasilan ternak bergantung pada manajemen pemeliharan, perkandangan, pakan,
dan juga manajemen penyakit pada hewan ternak. Di JJ Stable, kuda di-grooming dua kali
sehari setiap pagi dan sore hari. Kuda yang memiliki akivitas lebih banyak sehingga
berkeringat akan mendapat grooming basah, sedangkan kuda yang aktivitasnya sedikit akan
mendapat grooming kering. Grooming basah dilakukan dengan memandikan kuda
menggunakan air dan shampo. Grooming kering dilakukan menggunakan curry comb dengan
gerakan memutar. Penggunaan curry comb ini bertujuan untuk menghilangkan daki kering
dan kotoran yang menempel pada tubuh kuda. Grooming kering dilanjutkan menggunakan
dandy brush untuk menghilangkan debu dan kotoran yang masih tertinggal. Selanjutnya,
Pemotongan kuku dan pembersihan sela-sela kuku kuda harus dilakukan untuk menvegah
penularan penyakit melalui kuku yang kotor. Pembersihan sela-sela kuku dilakukan dengan
menggunakan hoof pick setiap pagi dan sore hari, sedangkan pemotongan kuku dilakukan
minimal satu bulan sekali. Khusus untuk kuda pacu, pemotongan kuku dang anti sepatu
dilakukan dua minggu sekali.
Selagi kuda di-grooming, kandang kuda dibersihkan. Kandang dibersihkan dengan
cara membuang poop kuda. Apabila kandang dirasa sudah terlalu basah, litter yang kotor
diangkat dan diganti dengan litter atau serbuk yang baru. Selain itu, air minum kuda juga
diganti dan wadah pakannya dibersihkan.
Setelah kuda di-grooming, kuda diajak jalan-jalan atau exercise sebelum dimasukkan
ke kandang. Exercise kuda bervariasi, antara lain ada walk, trot, canter, dan gallop. Exercise
dilakukan sekitar 30 menit. Sebelum melakukan exercise, kuda di-lanjing terlebih dahulu.
Lanjing ini juga dapat digunakan untuk melihat apakah kuda tersebut cedera kaki (pincang)
atau tidak. Jika diperlukan, kaki kuda dipasangi bandage untuk mencegah gesekan antarkaki
kuda.
Kuda juga diberikan obat cacing setiap 3 bulan sekali. Untuk merek tertentu, obat
cacing dapat diberikan setiap 6 bulan sekali. Dosis obat yang diberikan tergantung dengan
jenis atau merek obat yang diberikan. Obat yang berbentuk bubuk lebih mudah diberikan
karena dapat ditambahkan ke dalam pakan mash (tepung) ataupun pellet. Pengobatan kuda
yang sakit bergantung pada penyakit yang diderita. Salah satu penyakit kuda yang rawan
menyerang adalah kolik. Penyebab kolik ini beragam, tetapi semuanya mempengaruhi
saluran pencernaan kuda. Kuda akan berhenti makan dan sering melihat ke bagian perutnya.
Pengobatannya dapat dilakukan dengan pemberikan pakan dedak hangat, tidak memberi
cairan ke kuda, dan dioperasi oleh dokter. Selain itu, kuda pincang dapat diobati dengan
memberikan injeksi intramuscular di m. trapezius kuda. Treatment lain juga dilakukan untuk
mempercepat penyembuhan kaki kuda yang pincang, yaitu dengan kompres air panas pada
kaki yang pincang, mulai dari pundak (bagian os. scapula) hingga kaki bagian bawah. Kaki
kuda yang terluka juga diberikan antiseptik dan bubuk antibiotik untuk mempercepat
pemulihan luka.
Pakan kuda diberikan setiap pagi (5 pagi), siang (11 siang), dan sore hari (5 sore).
Pakan yang digunakan berupa hijauan (pagi) dan konsentrat (siang dan sore). Campuran
konsentrat yang dipakai bergantung pada aktivitas (kuda latihan membutuhkan banyak
energi) dan keadaan kuda (kuda bunting membutuhkan tambahan kalsium). Campuran
konsentrat di JJ Stable antara lain menggunakan pollard atau dedak (brand) dan pellet (vital)
dengan tambahan garam dan kalsium sesuai kebutuhan. Konsentrat dicampur dengan air dan
diberikan pada kuda.
Kambing dan domba juga diternakkan di JJ Stable dengan konsep breeding. Terdapat
kambing kacang, domba merino, domba garut, dan domba ekor gemuk. Beberapa kambing
dan domba yang dirasa sudah kotor atau baru datang ke JJ Stable akan dimandikan pada pagi
hari sekitar pukul 8 pagi. Setelah dimandikan menggunakan shampoo, kambing dan domba
dijemur untuk mengeringkan air yang tersisa sekaligus untuk merumput. Kambing dan
domba dikembalikan ke kandang apabila badannya sudah kering.
Kandang yang digunakan di JJ Stable adalah kandang panggung dan kandang litter.
Kandang panggung digunakan untuk kambing dan domba indukan dan anakan yang umurnya
sudah agak besar. Kandang litter digunakan untuk kambing dan domba yang sedang bunting,
karantina (kambing dan domba yang baru datang), dan kambing domba setelah beranak
(induk dan anakan/cempe tidak dipisah). Kandang panggung sendiri lebih mudah dibersihkan
karena kotorannya akan berada di bawah kandang, sedangkan di kandang litter, kotoran
menumpuk bersama litter.
Pakan kambing dan domba diberikan setiap pagi (pakan berat), siang (hijauan), dan
sore/malam (hijauan) hari. Pakan hijauan dapat diganti dengan silase, pakan fermentasi, atau
pakan campuran lain apabila hijauan habis. Pakan campuran dapat terdiri dari ponggok
ketela, kulit ari jagung, dan kulit kopi dengan perbandingan 1:1:1. Mineral juga ditambahkan
dengan perbandingan 1kg mineral untuk 150-200kg pakan campuran. Pakan fermentasi dapat
dibuat dari campuran rendeng kedelai (sebagai hijauan kering), dedak atau pollard, ampas
tahu, dan roter. Roter terdiri dari mikroba yang telah diaktivasi dengan perbandingan 5 tutup
botol roter dengan 10 liter air, 100 gram gula aren, dan 1 sachet terasi. Perbandingan
bahannya adalah 70% hijauan kering, 25% ampas tahu, dan 5% dedak atau pollard. Proses
fermentasi selama lima hari kemudian dicek terlebih dahulu (hasil samping udara
dikeluarkan). Jika pakan sudah jadi, pakan dapat digunakan ataupun dapat disimpan kembali.
Di kandang kambing dan domba juga diberi mineral blok yang dapat dimakan sewaktu-waktu
untuk menambah nutrisi kambing dan domba. Porsi pakan untuk kambing dan domba belum
mengikuti bobot per individu sehingga setiap individu diberikan porsi 1kg setiap makan.
Perawatan kambing dilakukan dengan mengecek keadaan kambing. Kambing yang
tampak lemas biasa diberikan injeksi vitamin B kompleks oleh dokter puskeswan setempat.
Kambing yang terkena scabies ringan di telinga diolesi betadine.

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Silahkan Chat WA 085755997700