Dwi Ardyan Syah Mustofa
Fakultas Kedokteran Hewan
Universitas Gadjah Mada
ARTIKEL MAGANG JJ STABLE JOGJA
3-8 JANUARI 2022
JJ Stable Jogja merupakan tempat belajar berkuda dan memanah yang berlokasi di
Dusun Modinan, Desa Banyuraden, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman, DIY. JJ Stable
Jogja memiliki misi yaitu memasyarakatkan olahraga sunnah sehingga terdapat berbagai
layanan yang berhubungan dengan bekuda, memanah, dan berenang seperti wisata tunggang,
privat memanah, privat renang, sekolah berkuda, pelatihan kuda kosongan, serta penyediaan
jasa perawatan dan perlengkapan kuda.
Kuda yang terdapat di JJ Stable Jogja berjumlah 7 ekor betina dan 1 ekor jantan yang
merupakan jenis kuda persilangan (sekitar G3-G5) yang difungsikan sebagai kuda tunggang
untuk equstrian dan juga sandalwood atau kuda lokal yang difungsikan sebagai kuda wisata.
Kuda-kuda tersebut mendapatkan perawatan serta manajemen pemeliharaan yang cukup baik
secara keseluruhan. Perawatan dan manajemen pemeliharaan di JJ Stable Jogja meliputi berikut
a. Pengenalan karakter kuda
Terdapat 7 ekor kuda betina yaitu Mariam yang merupakan kuda jenis sandalwood
berwarna putih dan paling pendek di antara yang lain; Muna yang sedang hamil dari
perkawinannya dengan kuda jantan di stable; Melly adalah salah satu kuda betina tertinggi
dan sikap yang paling tenang ke manusia; Mitta memiliki warna coklat muda dengan
karakter yang paling centil seperti menendang-nendang kuda atau manusia di sekitarnya;
dan 1 ekor jantan; Mazda yaitu kuda hitam yang stres akibat kekerasan yang dialaminya
oleh pemilik terdahulu; Maimun yaitu kuda coklat yang cukup produktif namun juga cukup
sensitif. serta Messy yang merupakan kuda andalan stable yang sudah sering menjadi juara
dalam berbagai kejuaraan. Kemudian 1 kuda jatan bernama Rubicon yang merupakan kuda
titipan di stable.
b. Handling restrain
Handling digunakan untuk mengeluarkan kuda dari kandang dengan menggunakan
halter yang dihubungkan dengan tali tuntun. Sedangkan restrain digunakan ketika kuda
mendapatkan penanganan medis ataupun saat grooming untuk menghindarkan adanya
tendangan dari kaki belakang kuda. Restrain dapat dilakukan dengan mencubit kulit pada
saat akan diinjeksi guna mengalihkan rasa sakit; mengangkat salah satu kaki depan; dan
menggunakan bantuian tongkat kayu kecil yang dihubungkan dengan tali melingkar untuk
menali bibir bagian atas.
c. Grooming
Grooming dilakukan sebanyak 2 kali per hari yaitu pada pagi hari dan sore hari.
Grooming dapat dilakukan dengan 2 cara. Pertama, grooming kering yaitu grooming yang
dilakukan tanpa air dengan tujuan membersihkan kotoran kering, memijat kulit,
menghilangkan kusut pada surai dan ekor, mengencangkan otot, membersihkan kelopak
mata dan lubang hidung. Grooming kering dilakukan dengan menggunakan berbagai alat
seperti curry comb (metal dan rubber), body brush, hoof pick, handuk kecil, hoof oil (oli
bekas, serta metal mane comb (sisir). Kedua, grooming basah yaitu grooming yang
dilakukan dengan menggunakan bantuan air dan sabun (sunlight). Biasanya dilakukan
sebelum kuda akan digunakan oleh klien untuk ditunggangi. Grooming basah dilakukan
dengan bantuan spons (karung sintetis bekas), bilah bambu untuk meniriskan air dari tubuh
kuda, dan handuk.
d. Manajemen kandang
Kandang di JJ Stable Jogja merupakan jenis kandang kering yang menggunakan litter
berupa granjen kayu. Ketika kuda sudah dikeluarkan dari kandang untuk digrooming, saat
itu pula kandang dibersihkan dengan mengambil kotoran dan setelahnya meratakan litter
agar tidak lembab. Tempat pakan juga dibersihkan setiap hari dan air minum diganti tiap
hari serta dibersihkan tempatnya juga.
e. Exercise
Exercise dapat dilakukan setelah atau sebelum grooming atau setidaknya telah
dibersihkan dengan curry comb. Exercise kuda memiliki 4 jenis irama lari yaitu walk, trot,
canter, dan gallop berturut-turt dari yang paling lambat ke paling cepat. Pada sesi exercise,
kuda dapat diajak berjalan mengelilingi lapangan sebanyak 2 kali atau berlari-lari
melingkar dalam satu poros dengan intruksi dari penunggang ataupun kuda ditunggangi
sebagaimana umumnya. Kemudian kuda dapat diajak ke umbaran rumput untuk memakan
rumput. Setelah itu, kuda dapat diistirahatkan terlebih dahulu atau digrooming bagi yang
belum sebelum dimasukkan ke kandang.
f. Manajemen pakan
Kuda di JJ Stable Jogja diberi pakan berupa konsentrat yang terdiri dari bran gandum
(tongkat emas, cap angsa, atau cap kepala kuda), pelet (vital), oat (red mills horserace), dan
supmelemen ( kalsium gamma bone dan garam). Pakan diberikan 3 kali sehari yaitu pagi,
siang, dan sore dengan takaran sebagai berikut
Nama Kuda Pagi (gayung) Siang (gayung) Sore (gayung)
Messy
(Pemberian kalsium
dan garam secukupnya)
Bran 2
Vital 1
Real Mills 1
Bran 2
Vital 1,5
Real Mills 1
Bran 2
Vital 1,5
Real Mills 1
Muna Bran 2 Bran 2 Bran 2
Melly Bran 2
Vital 1
Bran 2
Vital 1
Bran 2
Vital 1
Rubicon Bran 2
Vital 1
Bran 2
Vital 1,5
Bran 2
Vital 1,5
Mariam
(tidak suka minum
sehingga diberi garam
secukupnya)
Bran 1 Bran 1 Vran 1,5
Mazda Bran 2
Vital 1
Bran 2
Vital 1
Bran 2
Vital 1
Maimun Bran 2
Vital 0,5
Bran 2
Vital 0,5
Bran 2
Vital 1
Mitta Bran 2
Vital 0,5
Bran 2
Vital 0,5
Bran 2
Vital 1
NB. Pakan dicampur dengan sedikit air dan diaduk hingga rata. Kecuali untuk Mariam,
pakan dicampur dengan air sebanyak 3 gayung
g. Manajemen kesehatan
− Kolik, penyakit pencernaan disebabkan oleh pemberian pakan yang salah, kebersihan
air, dan sanitasi. Dalam kasus di stable, Mariam memiliki kebiasaan ceguka atau makan
angin dan ini merupakan salah satu penyebab dari kolik. Pengobatan dilakukan sesegera
mungkin dengan injeksi obat FORTIS (Flunixin Meglumine)
− Strombus (darah keluar dari frog)
− Laminitis (keluarnya cairan)
− Luka-luka akibat gesekan dengan kandang. Pengobatan dilakukan dengan cara
pemberian obat merah dan bubuk antibiotik pada luka
− Beberapa kuda yang mengalami nafas tidak teratur diberikan vitamin secara oral
h. Persiapan tunggang
Perawatan kuda dilakukan seperti biasanya namun untuk persiapan tunggang terdapat
beberapa tahap yang harus dilakukan seperti penggantian tapal kuda dan pemasangan
perlengkapan tunggang. Pertama, pergantian tapal kuda dilakukan berdasarkan dengan
aktivitas kuda seperti kuda pacu setiap 2 minggu sekali dan kuda tunggang 1 bulan sekali.
Terdapat bagian-bagian tapal kuda yang perlu diperhatikan ketika pemasangan tapal yaitu
frog adalah bagian segitiga di tengah; sole adalah bagian terluas; dan white line adalah
bagian untuk pemasangan paku tapal kuda. Paku yang digunakan adalah paku khusus yang
disebut dengan horse nail. Untuk perlengkapan tunggang terbagi menjadi 2 yaitu untuk
kepala berupa Ring/tali kekang yaitu tali pada pipi kuda yang biasanya untuk mengarahkan
kuda; noseband yaitu tali yang melintang diatas os nasal kuda; serta bit yaitu besi yang
digigit. Sedangkan untuk punggung berupa snaple double jointed, dipele, sadle pad (alas
sadle, sebelum sadle), sadle, tali ulur (tali yg dipegang pas lagi nunggang), serta tali perut.
Kemudian beberapa kuda memiliki masalah kaki saling bergesekan saat berlari sehingga
pada kaki-kaki yang bergesekan dipasangkan bandage atau semacam perban kain untuk
meredam gesekan.
Selain itu JJ Stable Jogja juga memiliki peternakan domba dan kambing dengan berbagai jenis
seperi kambing kacang, kambing gunung, domba merino, domba ekor tipis, domba ekor
gemuk, domba garut, serta beberapa domba lokal lainnya. Pada pagi hari, beberpa domba atau
kambing yang terlihat kotor dimandikan dengan sabun kemudian dijemur hingga siang hari.
Selain itu, manajemen domba dan kambing di JJ Stable Jogja meliputi berikut ini
a. Manajemen kandang
JJ Stable Jogja menggunukan jenis kandang panggung untuk domba dan kambing
sehingga dapat memudahkan pembersihan kandang karena kotoran dan urin langsung jatuh
ke tanah, kotoran yang berada di bawah kandang dibersihkan seminggu sekali dan
kemudian dijual. Selain itu, terdapat pengelompokkan kandang berdasar jenis kelamin dan
kebutuhan lainnya. Pertama, kandang jantan yaitu kandang individu yang berisikan para
pejantan dengan satu kandang diisi oleh satu jantan. Kedua, kandang betina yaitu kandang
kelompok yang berisikan semua betina + satu pejantan guna melakukan proses perkawinan
dan kandang ini dilengkapi dengan umbaran yang cukup memadai. Ketiga, kandang yang
berisikan semua indukan yang sedang hamil dengan tambahan litter berupa grajen kayu.
Keempat, kandang yang diisi oleh indukan dan anakya yang sedang dalam fase laktasi
dengan tambahan litter berupa grajen kayu. Kelima, kandang yang berisikan semua anakan
yang berusia ±3 bulan. Terakhir, kandang isolasi untuk kambing dan domba yang sedang
sakit serta kambing dan domba yang baru datang dari peternakan.
b. Manajemen pakan
Jadwal pemberian pakan yaitu pagi berupa makanan berat serta siang dan sore berupa
hijauan, dengan catatan pemberian rumput minimal sekali per hari. Hijauan dapat
dikombinasikan dengan menggunakan silase dan pakan fermentasi. Pakan fermentasi
dibuat dengan menggunakan rendeng kedelai/hijauan 70 %, bekatul/dedak 25%, ampas
tahu 5 % yang disemprot dengan ROTER (sejenis mikroba) yang telah dilarutkan dengan
gula aren dan terasi dengan takaran 5 tutup botol roter, 10 liter air, 100 gram gula aren, dan
1 sachet terasi kemudian diamkan selama 24 jam dan dapat digunakan untuk menyemprot
50 kg hijauan. Setelah disemprot, hijauan difermentasi secara anaerob selama 5-7 hari.
Pakan fermentasi ini biasanya tahan hingga beberapa bulan. Selain fermentasi, terdapat
campuran pakan lain seperti ponggok ketela, kulit kopi, dan kulit ari jagung yang dicampur
dengan perbandingan 1 : 1 : 1 serta ditambah mineral. Untuk air minum diganti setiap kali
pemberian pakan sesuai jadwal. Sebagai tambahan, terdapat mineral block yang digantung
di pojok kandang.
c. Manajemen kesehatan
− Domba dan kambing dengan penyakit scabies dilakukan pengobatan injeksi oleh
dokter hewan, jika kondisi tidak memungkinkan makan dapat diberikan obat merah
pada daerah terinfeksi dan membantu melepaskan luka-luka yang sudah kering
− Domba yang lemas diberikan injeksi vitamin b kompleks, vitamin ADE, dan diberikan
obat cacing secara subcutan atau intramuscular
