Pengenalan Profesi di JJ Stable Yogyakarta
24 Januari 2023 – 3 Februari 2023
Saya, Calysta Rizki Wibowo mahasiswa tahun pertama Fakultas Kedokteran Hewan
Universitas Gadjah Mada telah melaksanakan kegiatan magang atau pengenalan profesi di tempat
kursus berkuda dan memanah, JJ Stable yang berlokasikan di Yogyakarta. Dalam jangka waktu
yang terbilang sangat singkat tersebut atau jika dihitung hanya 9 hari, saya mendapatkan banyak
pembelajaran yang sangat berharga bagi kehidupan saya.
Hari-hari saya jalani dengan penuh rasa semangat. Hari pertama saya magang, saya masih
memiliki sedikit ilmu lapangan yang saya dapatkan dari perkuliahan. Namun, pada saat itu saya
merasa sangat clueless dalam menjalaninya. Ilmu lapangan mengenai perawatan kuda dan
kandangnya seakan menjadi ilmu yang baru saja saya kenal. Di titik ini saya sadar, bahwa materi
tidak akan berarti jika tidak diimbangi dengan praktik. Maka sebelum itu, saya ucapkan banyak
terima kasih terhadap semua pihak yang andil dalam JJ Stable atas ilmu, waktu, dan kesempatan
yang diberikan kepada saya dan teman-teman.
Hari pertama magang berjalan dengan penuh keseruan bagi saya. Saat itu kami memulai
kegiatan pada pukul 07:00, dengan kegiatan mencuci wadah pakan-minum kuda. Lalu dilanjutkan
dengan menakar pakan kuda pada pukul 09:00. Saat menakar pakan kuda, saya kagum. Ternyata
setiap kuda di sini diberi pakan dengan takaran khusus satu per satu sesuai kebutuhan hariannya,
dihitung dari berat badannya. Sungguh suatu ilmu baru yang saya yakin akan sangat berguna bagi
saya ke depannya. Kami mulai memberi pakan kuda pada pukul 11:00. Pemberian pakan diiringi
dengan pengisian ulang air minum bagi para kuda. Pembersihan kandang juga dilakukan pagi dan
sore setiap harinya. Rangkaian kegiatan ini berjalan dua kali per harinya, dihitung dari pukul tujuh
pagi hingga pukul lima sore.
Selain itu, kami juga diberi ilmu mengenai exercise kuda. Setiap kuda dikeluarkan satu per
satu (sembari kandangnya dibersihkan), di-grooming, dan diajak jalan-jalan. Di saat ini, saya
mendapat pengalaman yang tidak pernah saya lupakan, yaitu terinjak kuda. Tak saya duga,
ternyata sangat sakit dan cukup mengejutkan bagi saya. Muna namanya, kuda yang menginjak
saya. Tak hanya itu, salah satu teman saya, Shinta, juga mendapatkan banyak kejadian yang cukup
mengejutkan, seperti ter-sepak kuda dan tergigit kuda. Beberapa hal ini juga memberi saya suatu
pengalaman baru dan pembelajaran yang sangat berharga. Kuda merupakan sentient, dapat
merasakan seperti manusia. Mereka bisa merasakan kasih sayang manusia, ataupun sebaliknya.
Pada saat magang, saya juga diajarkan ilmu yang menurut saya sangat keren, yaitu berkuda.
Tidak saya duga, ternyata berkuda tak semudah kelihatannya, rasanya sangat tinggi dan cukup sulit
diarahkan. Namun, sangat seru dan membuat saya tertarik untuk berkuda lagi suatu hari. Hal seru
lainnya yaitu memanah, di sana saya melihat Mbak Aisyah dan kawannya yang sangat mahir
memanah, mengagumkan.
Tak terasa, hari-hari pun berlalu. Saatnya kami pindah ke kandang domba. Namun, saya
tak akan melupakan keduabelas “M” ini. Mutia, Mita, Messi, Muna, Melly, Maimun, Mahesa,
Maudi, Maryam, Marwah, Molly, dan Marina. Merawat mereka akan sangat saya rindukan.
Terima kasih juga untuk Mas Afri, Mas Ridwan, Mas Adhi, dan Mas Zack atas ilmu yang diberikan
di kandang kuda.
Hari Rabu minggu kedua saya berada di JJ Stable saya mulai magang di kandang domba.
Di situ saya bertemu dengan Pak Ari sang penjaga domba. Domba di sana cukup banyak ada 42
ekor totalnya, berjenis Domba Garut dan Domba Merino. Domba-dombanya juga diberi nama,
yang saya ingat ada Meta dan Limbuk, John, Dodi, Bruno, dan Widodo, sisanya saya belum sempat
tahu namanya. Kami mulai bekerja pada pukul 08:00 dengan memberi pakan para domba dengan
rumput yang digiling dan menyapu lantai kandang. Dilanjutkan dengan memberi pakan lagi pada
pukul 14:00 dan 16:00. Di sana kami juga berkesempatan memandikan pada domba. Kami juga
mengupas kurma untuk memisahkan daging dan bijinya untuk pakan para domba. Setiap domba
diberi tag sebagai penanda. Kami juga mendapat ilmu tentang pembuatan silase dari rumput dan
katul yang disusun secara selang-seling. Meski sangat singkat, ilmu dan pengalaman yang
berharga ini tidak akan saya lupakan hingga tua nanti.
Tak lupa, di sini saya bertemu seekor kucing kecil dan induknya. Kucing yang berwarna
abu-abu itu kami beri nama Moza, mengikuti format penamaan kuda yang berawalan huruf “M”.
Meski hanya dua minggu, tapi rasanya sangat membekas di pikiran saya tentang kegiatan ini,
sangat menarik, berkesan, dan bermanfaat. Sekali lagi saya ucapkan terima kasih banyak atas
kesempatan yang diberikan. Semoga ilmu yang diberikan akan terus mengalir pahalanya sebagai
amal jariyah bagi kita semuanya, jasa ini tak akan pernah saya lupakan. Akhir kata, saya memohon
maaf atas kesalahan yang saya dan teman-teman perbuat pada saat magang maupun kesalahan
pada penulisan artikel kami.
Baca Juga