Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Magang di JJ Stable Peternakan Domba dan Kuda Jogja

Magang di JJ Stable Peternakan Domba dan Kuda Jogja. Pada liburan semester satu kemarin, lebih tepatnya pada hari Selasa, 24 Januari 2023
saya dan teman-teman saya melaksanakan kegiatan magang di salah satu stable yang ada di
Yogyakarta, yaitu JJ Stable. Kami melaksanakan magang ini selama sepuluh hari dan selama
sepuluh hari itu, kami dapat langsung mempraktikkan ilmu yang diajarkan di kampus dan
dapat tambahan informasi lain yang tidak diajarkan di kampus, seperti cara menunggang
kuda dan cara memanah.
Stater pack saya dan teman-teman pada hari pertama ialah menggunakan pakaian
lapangan yang lengkap, yaitu menggunakan wearpack dan boots, membawa tumblr minum,
dan bekal. Pada hari pertama ini, kami masih belum ada gambaran apa yang akan dikerjakan
nantinya untuk sepuluh hari ke depan. Namun, dengan adanya bantuan dari Mas Afri, Mas
Zak, Mas Ridwan, Mas Adhi, dan Pak Arif semuanya berjalan lancar.
Hal pertama yang kami lakukan setelah sampai ialah melihat-lihat kuda. Kemudian
Mas Zak menghampiri dan memperkenalkan satu per satu kuda yang ada dan memberikan
beberapa informasi tambahan. Terdapat 11 kuda, yaitu Maryam, Maudy, Maimun, Mesy,
Muti, Mita, Muna, Meli, Mahesa, Marwah, Moli, dan satu kuda titipan. Informasi
tambahannya ialah kuda betina sudah mulai bereproduksi pada usia 18 bulan, Maudy sedang
hamil 7 bulan dan masa kehamilan kuda berada direntang 330 hingga 345 hari (atau sekitar
11 bulan), semua kuda yang ada adalah betina, kecuali Mahesa, dan kuda yang dapat
dikatakan KPI adalah kuda persilangan antara kuda jantan TB dengan kuda betina lokal
bergenerasi 3 atau 4, contohnya adalah Mesy termasuk G4.
Setelah berkenalan dengan kuda, kami lanjut ke cara membersihkan tempat makan,
minum, dan kandang. Untuk membersihkan tempat makan dan minum hanya memerlukan air
dan sponge. Setelah bersih, wadah air dapat diisi kembali dan wadah makan dibiarkan
mengering. Lalu, perlu diketahui bahwa jenis kandang kuda pada stable ini ialah jenis
kandang basah karena memakai alas tanah. Untuk membersihkan kandang dapat
menggunakan serokan untuk mengangkat kotoran dan ember untuk wadah kotoran. Namun,
sebelum itu kita perlu mengeluarkan kuda dari kandang agar lebih leluasa membersihkan
kandangnya. Setelah semua kotoran terkumpul, kotoran tadi akan dipindah ke karung agar
mudah untuk diangkat dan diolah menjadi pupuk. Kemudian, kuda yang dikeluarkan biasa
akan di grooming kering menggunakan curry comb/ross comb dan dandy brush dengan
tujuan membersihkan kotoran kering, memijat kulit, dan menghilangkan kusut pada surai dan
ekor. Setelah itu, kuda akan diajak berjalan-jalan mengelilingi lapangan kemudian
dikembalikan ke kandang.
Untuk pakan, biasa kuda diberikan tiga kali sehari. Pagi, siang, dan sore hari. Takaran
makanan diukur dari umur dan berat badan kuda. Pakan yang digunakan pada stable ini ialah
brand, vital, katul, dan mineral. Vital diganti dengan harass pada Maudy karena sedang hamil
dan untuk Mahesa pada waktu tertentu diberi kunyit dan telur. Kuda-kuda ini biasa digunakan
untuk kuda tunggang dan Mesy sering mengikuti perlombaan bersama Mas Zak. Setelah
tujuh hari merawat kuda, saya dan teman-teman melanjutkan untuk merawat domba selama
tiga hari berikutnya.
Terdapat 44 domba dan beberapa domba yang paling saya kenal ialah Meta yang
masih berusia 2 minggu, Limbok (Ibunya Meta yang cerewet), Jon, Dodi, dan Bruno. Jon
memiliki ciri yang sangat unik karena ia memiliki tiga tanduk dan memiliki kepribadian
manja dan sangat berbeda dengan kepribadian Bruno yang galak. Domba yang ada sangatlah
aktif karena mereka dapat berjalan ke halaman kandang karena kandang domba yang
digunakan ialah kandang panggung. Kemudian, domba diberi makan sama seperti kuda, yaitu
pada pagi, siang, dan sore hari. Pakan yang digunakan ialah rumput pakchong yang sudah
dipotong oleh mesin pemotong, kemudian ditambah dengan katul. Selain rerumputan,
domba-domba juga diberi silase dan kurma. Silase merupakan pakan domba yang telah
terfermentasi selama 3-4 bulan dan biasanya menggunakan 35 kg bongkol telo yang telah
digiling ditambah dengan 20 kg katul dan seliter tetes tebu. Silase hanya diberi dua kali
sehari, yaitu pada pagi dan sore hari.
Untuk manajemen kandang, dilakukan oleh pekerja JJ Stable setiap dua hari dalam
seminggu dan kami hanya menyapu beberapa rumput yang besarakan. Kotoran yang
dihasilkan domba akan dikumpulkan kemudian dikeringkan dan ditumbuk agar dapat
dijadikan pupuk. Kemudian, berbeda dengan kuda yang grooming hampir setiap hari, domba
hanya grooming basah setiap dua minggu sekali dengan alat mandi seperti brush dan sabun
colek. Berdasarkan yang disampaikan oleh Pak Ari, bila ada domba yang berkutu, maka air
mandi domba tersebut dapat dicampur dengan obat kutu dan ada alternatif lain, yaitu dengan
menggunakan 250 gr belerang dan 3 buah ragi. Biasa domba yang ada di JJ Stable digunakan
untuk qurban atau dijadikan sate.
Begitulah kegiatan magang sepuluh hari saya dan teman-teman. Bila ada yang
mengira bahwa pekerjaan ini berat, jawabannya adalah salah! Karena pekerjaan yang
dilakukan tidak berat sama sekali dan sangat menyenangkan karena bekerjasama dengan
teman, bertemu dengan orang baru, melihat kuda dan domba yang lucu, dan diajarkan hal
baru seperti berkuda dan memanah. Sekali lagi terima kasih kepada Pak Arif, Mas Zak, Mas
Afri, Mas Ridwan, Mas Adhi, Ibu Kantin, dan Mba Aisyah yang sangat amat membantu kami
pada sepuluh hari tersebut dan kami minta maaf sebesar-besarnya bila ada perbuatan ataupun
perkataan yang tidak sesuai.

Baca Juga

Mengenal Tempat Magang

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× Silahkan Chat WA 085755997700