Kolik pada Kuda
(Peserta Magang di JJ Stable)
Kuda termasuk hewan herbivora yang memiliki lambung relatif kecil dibandingkan dengan
spesies hewan besar lain namun memiliki sekum dan kolon yang sangat besar yang berfungsi
sebagai tempat fermentasi ingesta dan mencerna serat agar dapat diserap oleh tubuh. Besar sekum
kuda dapat mencapai satu meter dengan kapasitas volume hingga 30 liter, sedangkan kolon kuda
berlipat membentuk double loop dan transisi antara ventral kolon dan dorsal kolon cenderung
sempit yang berguna untuk menunda pengangkutan partikel besar dan meningkatkan waktu
retensi. Dengan kondisi sekum dan kolon yang sangat besar kuda disebut sebagai hindgut
fermenter.
Kolik adalah istilah untuk menandai gejala sakit perut yang dapat disebabkan oleh berbagai
kondisi yang berbeda. Hingga saat ini, 50% kematian pada kuda dewasa disebabkan oleh penyakit
pencernaan seperti kolik, diare, atau entertoksemia. Diperkirakan kolik terjadi sekitar 13,6% per
tahun pada kuda usia 6 bula atau lebih di Amerika Serikat dengan probabilitas kematian kuda yang
tinggi. Kolik pada kuda dapat disebabkan karena banyak hal, salah satunya adalah jumlah serat
kasar yang terlalu banyak pada pakan sehingga menyebabkan pasasi ingesta menjadi lambat dan
ingesta mungkin tertimbun di suatu tempat pada kolon sehingga menyebabkan konstipasi akibat
kurangnya air. Selain itu, kolik juga dapat disebabkan karena adanya infeksi parasite (Strongylus
vulgaris) yang dapat mengurangi suplai darah dan menyebabkan nekrosis. Seekor kuda yang
terkena kolik dapat diidentifikasi dari perilakunya yaitu sering mengais tanah, dehidrasi, denyut
nadi dan laju pernapasan yang tinggi meski hanya diam di kendang, terlalu banyak berguling, dan
tanda yang paling utama adalah apabila kuda mencoba menendang perutnya sendiri.
Penanganan pada kuda yang mengalami gejala kolik dapat ditangani melalui terapi
simptomatis dan penunjang. Dehidrasi yang dialami kuda dapat ditangani denganmemberikan
terapi cairan dengan memberikan infus elektrolit (NaCl, RL, dan glukosa) secara intravena. Untuk
mengontrol rasa sakit akibat kolik dapat dilakukan dengan penurunan tekanan akibat distensi
abdomen serta pemberian analgesic dan sedative. Analgesik yang paling efektif digunakan adalah
NSAID (Non Streoid anti Inflammatory Drug) dengan flunixin meglumine. Kuda juga dapat
diberikan Mylanta secara peroral untuk menetralkan asam lambung akibat asam lambung berlebih.
Namun, sembari menunggu dokter hewan dating pemilik kuda dapat membantu mengurangi rasa
sakit yang dirasakan kuda dengan cara mengajak kuda berjalan kaki selama 15-20 menit (jangan
dipaksa) dan meletakkan kuda di tempat yang aman dan menjauhkan kuda dari benda yang
membahayakan. Selain penanganan medis, harus dilakukan juga perbaikan manajemen
pemeliharaan kuda dan manajemen pemberian pakan serta pemberian vitamin secara teratur.
Daftar Pustaka:
Andi. (2019). Kenali Sedini Mungkin Penyakit Kolik pada Ternak Kuda. Diakses 13 Februari 2020
pada https://suarapeternakan.com/kenali-sedini-mungkin-penyakit-kolik-pada-ternak-kuda/
Jennings, MK., Curtis, L., Bufford, JH., Freeman, SL. (2014). Prospective Survey of
Veterinary Practitioners’primary Assessment of Equine Colic: Clinical
Features, Diagnoses, and Treatment of 120 cases of Large kolon Impaction. BMC Vet Res. 52 : 1-
10.
Purnama, MTE. (2020). Atasi Kolik pada Kuda. Diakses 13 Februari 2022 pada
http://news.unair.ac.id/2020/07/22/atasi-kolik-ringan-pada-kuda-dengan-nsaids/
Zimmel, ND. (2002). How To Manage Pain And Dehydration In Horse With Colic. US: Saunders.
Baca Juga : Pusat Kursus Berkuda di Jogja